Breaking News

Sejarah Berdirinya YAYASAN

 


SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA

YAYASAN SULTAN MUHAMMAD AL FATIH AL QUDS   

(YAYASAN SMAFAQ)

 

Berdirinya Yayasan SMAFAQ, diawali dengan acara tidak resmi tiga orang aktivis Jamiyyah NU tingkat MWCNU Kota, Kudus. Yaitu Pak Fatkah Sudarmaji, Pak Salafudin dan Pak Khoiruz Zad, di kediaman Pak Salafudin, pada hari Jum’ah awal Bulan Sya’ban 1442 H Pukul 08.30 WIB. Saat itu di rumah Pak Salafudin ada ibu-ibu berjumlah 25 yang belajar mengaji Al Qur’an dan ilmu Tajwid. Melihat antusiasme ibu-ibu, kemudian muncul ide pengembangan berbentuk perkumpulan. Oleh Pak Khoiruz Zad, ide membentuk perkumpulan, kemudian dikemas menjadi ide membentuk yayasan yang lebih universal. Ide membentuk yayasan gayung bersambut, kemudian melakukan silaturrahim ke kediaman dua orang aktivis NU lainnya, Pak H. Sugiyanto dan Pak Tarjono yang tujuannya untuk melengkapi kepengurusan yayasan.

Alhamdulillah ide mendirikan yayasan disetujui, kemudian lima orang aktivis tersebut berbagi tugas mencari inspirasi nama Yayasan dan Menyusun draft anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) yayasan. Pak Salafudin mengusulkan nama Yayasan Nuril Anwar, Pak Fatkah Sudarmaji mengusulkan nama Yayasan Annur Assalafiyyah, sedangkan Pak H. Sugiyanto mengusulkan nama Yayasan Pendidikan Islam Syifa’ul Qur’an. Sedangkan Pak Khoiruz Zad diberi amanat Menyusun draft AD/ART Yayasan. Setelah tiga hari berselang, lima orang melakukan pertemuan ke-2. Setelah musyawarah dan melakukan browsing internet, tiga nama yayasan yang diusulkan, ternyata sudah ada. Sehingga kemungkinan akan tertolak jika didaftarkan ke notaris.

Karena rasa khawatir inilah, akhirnya muncul nama Yayasan Sultan Muhammad Al Fatih dengan mengambil nama salah seorang sultan pejuang Agama Islam penakluk Kota Konstantinopel. Setelah musyawarah secara maraton sambil menyelesaikan draft AD/ART Yayasan yang sedang dibuat Pak Khoiruz Zad, empat orang ingin menambah jumlah orang yang menjadi tim pendiri yang semula lima orang menjadi delapan orang. Setelah genap delapan orang, tim melakukan musyawarah lagi untuk menyamakan visi dan misi dan mencari notaris. Usulan demi usulan nama notaris, munculah nama Notaris Pak Joko Prahoro yang berdomisili di Semarang.

Pekan ke-2 Bulan Ramadhan 1442 H, dua orang anggota tim pendiri berangkat ke Semarang untuk bersilaturrahim ke rumahnya Pak Notaris Joko Prahoro, SH., M.Kn. Oleh Pak Notaris, Nama Yayasan Sultan Muhammad Al Fatih diusulkan secara online ke link pendaftaran/pembuatan yayasan baru di Kemenkumham. Setelah diusulkan, ternyata nama yayasan ditolak, alasannya nama yayasan sudah terpakai. Tim pun bermusyawarah lagi, akhirnya disepakati ada penambahan kata Al Quds. Alasannya, yayasan berada di Kabupaten Kudus.  Alhamdulillah, tidak menunggu lama pemakaian nama Yayasan Sultan Muhammad Al Fatih Al Quds, diterima, sehingga harus segera melengkapi syarat yang lain diantaranya harus melampiran fotocopi kartu NPWP tiap-tiap pengurus yang harus masuk ke link Kemenumham. Dari delapan orang anggota tim pendiri, ternyata hanya lima orang yang sudah memiliki NPWP.

       Untuk mempercepat proses pengurusan badan hukum yayasan, struktur kepengurusan yayasan pun dirubah. Setelah dilakukan perubahan draft kepengurusan dan didaftarkan lagi ke link Kemenkumham RI, tepat di akhir Bulan Ramadhan 1442 H, terbitlah surat Kemenkumham RI tentang legalitas badan hukum yayasan. Tepatnya, tiga hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, SK Menkumham RI Nomor : AHU-0012233.AH.01.04 TAHUN 2021 yang dikirimkan melalui email ketua Yayasan oleh Notaris Joko Prahoro, SH., M.Kn. Alhamdulillah, pada tanggal 28 Juni 2021, keluar surat tanda daftar Yayasan dari Pengadilan Negeri Kudus dengan STD PN.Kds Nomor : 6/NK/2021/PN.Kds, 28 – 06 - 2021.

 

Tidak ada komentar